Kamis, 23 Januari 2020

MERANGKUM MATERI PAMERAN

TUJUAN PAMERAN

Pameran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang kesenirupaan terutama bagi siswa. Mengunjungi sebuah pameran seni dapat menambah pengetahuan, meningkatkan apresiasi serta mempertajam imaginasi dan intuisi. Melalui pameran, seorang siswa bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik dilingkungan sekolah ataupun masyarakat umum. Kegiatan pameran seni di sekolah biasanya dilakukan pada akhir semester, akhir tahun ajaran atau dalam rangka memperingati hari-hari besar. Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan seperti tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan yang berkaitan dengan pendidikan.
  1. Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar maupun skala terbatas di sekolah. Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial. 
  2. Tujuan komersial pameran berkaitan dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran.  Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran.
  3. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat.  Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam.
  4. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah, tujuan utama pameran disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya serta peningkatan wawasan kesenirupaan

FUNGSI PAMERAN


Pameran seni rupa yang diselenggarakan di sekolah, biasanya merupakan pameran heterogen, karena menampilkan jenis karya seni rupa yang beragam. Fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada siswa, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton.  Kegiatan pameran seni rupa merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi siswa tehadap seni. Menurut Cahyono (2002: 9.6) membedakan fungsi pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi.
  1. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni. Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat, menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh menonton pameran biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni.
  2. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai yang positif terhadap siswa dan warga sekolah.
  3. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan pameran, apresiator menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan.
  4. Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat diketahui siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa memberi penilaian apakah siswa yang menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif.
Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996) secara khusus menyebutkan lima fungsi pameran seni rupa sekolah, diantaranya: (1) meningkatkan apresiasi seni warga sekolah khususnya siswa; (2) membangkitkan motivasi siswa berkarya seni; (3) penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas; (4) motivasi berkarya visual lewat karya seni, dan (5) belajar berorganisasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pameran.
Pameran seni rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa di sekolah baik secara perorangan maupun kelompok untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada warga sekolah maupun masyarakat melalui media karya seni sehingga melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara siswa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator/masyarakat.

UNSUR-UNSUR
perlengkapan dalam pameran seni rupa sebagai berikut.
  • Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.
  • Panel atau sketsel, standart display atau box, untuk memajang karya seni yang akan dipamerkan.
  • Dekorasi, yaitu perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar lebih indah.
  • Sound system, yaitu sarana audio yang diperlukan untuk menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung pameran.
  • Label karya, digunakan untuk menulis identitas (judul, pencipta, teknik, dan tahun penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni yang dipamerkan.
  • Katalog, yaitu lembaran petunjuk yang berisi penyelenggaraan pameran.
  • Buku tamu, yang diisi oleh pengunjung pameran
  • Buku pesan atau kesan, digunakan untuk mengetahui tanggapan pengunjung terhadap karya yang dipamerkan.






MERENCANAKAN PAMERAN


Agar tujuan pameran dpat dicapai perlu adanya perencanaan yang matang. Berikut tahapan yang perlu dipersiapkan dalam merencanakan pameran.

     1.  Menetapkan Tujuan

Sebuah kegiatan pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan pameran. Langkah pertama penyelenggaraan pameran adalah menetapkan tujuan pameran. Tujuan pameran untuk menggalang dana yang besifat komerial, sosial atau kemanusiaan.

     2.  Menentukan Tema Pameran

Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya menentukan tema pameran. Tema ini dirumuskan untuk memperjelas tujuan atau misi pameran yang akan dicapai.

Tema adalah suatu target yang ingin dicaai dalam suatu pelaksanaan pameran. Dalam menentukan tema biasanya disesuaikan dengan peristiwa monumental yang melatarbelakangi pelaksanaan pameran misalnya pameran dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan sebagainya.

Tema pameran yang diselenggarakan harus mencakup sebagai berikut :

  • Hal yang melatarbelakangi diadakan pameran
  • Maksud dan tujuan diadakan pameran
  • Fungsi diadakan pameran
  • Sasaran diadakan pameran

     3.  Menyusun Kepanitiaan

Setelah rumusan tujuan dan tema telah ditetapka, langkah berikutnya menyusun kepanitiaan pameran. Perencanaan pameran tidak bisa dilepaskan dengan sumber daya manusia dalam hal kepanitiaan ini. Penyusun struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Panitia yang terbentuk membuat proposal kegiatan pameran dan meraptkan hal-hal yang perlu dipersiapkan, pelaksanaan pameran, hingga evaluasi pascapameran. Dalam kepanitiaan ini diharapkan dapat terjalin kebersamaan dan rasa tanggung jawab.

Berikut pembagian tugas kepanitiaan dalam pameran seni rupa.

          a. Ketua
Tugas ketua panitia adalah bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran. Ketua panitia diharapkan mampu mencari jalan keluar terhadap permasalahan dalam pelaksanaan pameran. Selain itu, ketua panitia mampu berkomunikasi serta berkoordinasi dengan anggota kepanitiaan yang lain dan berbagai pihak yang mendukung kegiatan pameran.

         b. Wakil Ketua
Tugas wakil ketua adalah mendampingi dan menggantikan ketua jika berhalangan hadir, serta bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan seksi-seksi.

         c.  Sekretaris
Tugas sekretaris adalah bertanggung jawab terhadap hal kesekretariatan yaitu menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran, surat menyurat, serta mengarsipkan surat-surat dan dokumen penting lainnya secara cermat dan teratur.

         d.  Bendahara
Seorang bendahara bertanggung jawab terhadap masalah keuangan atau dana dalam penyelenggaraan pameran, di antaranya menyusun anggaran serta mencatat dan membuat laporan keuangan kegiatan.

         e.  Seksi-Seksi
Selain susunan panitia inti tersebut, seksi-seksipun dibentuk sebagai penunjang pelaksanaan pameran, di antaranya seksi kesekretariatan, seksi usaha, seksi publikasi dan dokumentasi, seksi dekorasi dan penataan ruang, seksi stan, seksi pengumpulan dan seksi karya, seksi keamanan, serta seksi konsumsi.

     4.  Menentukan Waktu dan Tempat

Penentuan waktu dan tempat dengan mempertimbangkan kelancaran perencanaan serta antusiasme pengunjungmisalnya pameran di sekolah hendaknya dipilih waktu pelaksanaan yang tidak menganggu kegiatan belajar dan dapat disaksikan seluruh warga sekolah. Penentuan tempat mempertimbangkan jarak, luas atau kondisi ruangan yang memadai untuk melaksanakan pameran.

     5. Menyusun Agenda Kegiatan

Agenda kegiatan dibuat dengan tujuan memberikan kejelasan waktu pelaksaan kepada semua pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu, dan tanggal)

     6. Menyusun Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan sangat penting karena sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pameran. Selain itu, proposal digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship), serta untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Sistematika isi proposal secara umum mencakup latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship dan lain-lain.


PELAKSANAAN PAMERAN


Pelaksaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksaan pameran dan penyusunan laporan.

1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan
Pelaksaan pameran menjadi puncak dari kegiatan pameran setelah melalui tahap perencanaan dan persiapan. Kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini bergantung pada kerja sama dan komitmen seluruh panitia.

2. Penataan Ruang Pameran
Dalam penataan ruang pameran, perlu dibuat rancangan denah ruang pameran terlebih dahulu agar dapat mempertimbangkan arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi dan sebagainya.

3. Pembukaan Pameran
Pembukaan pameran menjadi upacara diresmikannya pameran secara resmi. Kegiatan pembukaan pameran ini biasanya ditandai sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh kepala sekolah atau yang mewakilinya.

4. Penyusunan Laporan Kegiatan Pameran
Dalam pelaksanaan pameran perlu dibuat laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis. Laporan ini dibuat panitia sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang.



CONTOH PROPOSAL


PELAKSANAAN PAMERAN KARYA SENI RUPA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KREATIFITAS SISWA/SISWI SMK MUHAMMADIYAH SINGKUT
BAB  1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Kita ketahui bahwa perkembangan seni kerajinan tangan di Indonesia sangatlah pesat. Berbagai lukisan seni rupa baru bermunculan dimana-mana. Maka dari itu kita sebagai bangsa Indonesia harus melestarikan dan menjaga seni rupa agar tidak luntur.
       Seni rupa sangat terkait dengan gambar, banyak peninggalan-peninggalan prasejarah yang memperlihatkan bahwa sejak jaman dahulu nenek moyang kita telah mulai membuat lukisan seni rupa di dinding gua. Lukisan hanya dibuat menggunakan bahan yang sederhana seperti arang, batu, kapur, dan lain sebagainya. Lukisan seni rupa dilukiskan dibidang datar seperti dinding, lantai, kertas, kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern cara ini disebut dengan dwi matra (dua dimensi). Jadi dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dibidang seni khusunya seni rupa, karya siswa SMK Muhammadiyah Singkut perlu dibuat untuk dipamerkan sehingga dapat meningkatkan kreativitas, kemampuan, dan bakat siswa dibidang seni rupa. Dengan diadakan pameran ini diharapkan pengunjung dapat mengapresiasi karya siswa, sehingga siswa dapat membuat karya yang lebih baik lagi.
            Kegiatan pameran disekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses pembelajaran seni rupa baik pada kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan menjelang akhir semester atau akhir tahun ajaran. Kegiatan pameran disekolah memiliki peran dan fungsi dalam memupuk, membina, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan kritik dan apresiasi terhadap karya seni yang dipamerkan. Melalui kegiatan ini mereka dilatih untuk memberikan tanggapan dan penilaian baik secara lisan, tertulis, maupun melalui perbuatan/sikap kehadiran pameran dalam konteks pembelajaran disekolah memilki fungsi tersendiri, diantaranya fungsi pendidikan (edukasi) dan fungsi hiburan (rekreasi) melalui kegiatan pameran siswa diberi kesempatan untuk melakukan penilaian terhadap karya seni serta dapat mengukur tingkat kemajuan sekolah mengenai pelaksanaan dan isi pameran sekitarnya.

TUJUAN
        Dapat meningkatkan ide pemikiran yang kreatif
        Ajang prestasi siswa dibidang seni, khususnya seni rupa
        Dapat memperoleh apresiasi dari masyarakat atau pengunjung terhadap hasil karya seni yang dipamerkan guna meningkatkan kualitas hasil karya selanjutnya
        Sarana untuk menunjukkan dan mengembangkan talenta atau bakat seni pada siswa dan masyarakat dengan harapan mendapat pengakuan umum
        Sarana rekreasi maksudnya pameran dapat untuk sarana hiburan. Dengan melihat pameran timbul rasa senang, segar dan menghilangkan kejenuhan.


TEMA
      Pameran karya seni SMK Muhammadiyah Singkut dalam rangka menambah wawasan dan kreativitas dibidang karya seni.

WAKTU DAN TEMPAT
Hari/Tanggal       : Senin, 12 Februari 2018
Waktu                   : Pukul 08.00 s/d selesai
Tempat                                : Lapangan SMK Muhammadiyah Singkut

Jenis karya yang akan dipamerkan
        Lukisan (pemandangan alam, makhluk hidup, dll)
        Kaligrafi
        Kerajinan tangan

SUSUNAN KEPANITIAAN
Pelindung                          : Agus Muslim H, S.Psi.
Penanggung jawab            : Siti Rohmaniah, S.Sos.I
Ketua                                 : Dicky Chandra
Wakil ketua                        : Andita
Sekretaris                           : Dini Harian Putri
Bendahara                          : Adelia Lestari
   Seksi-seksi
Seksi kesekretariatan        : Rico Novriady
                                            Rona Noventri
Seksi Usaha                      : Rahmad Jumaidi
                                            Bimo Abdul Aziz
Seksi Publikasi dan
Dokumentasi                     : Rendo Arista
                                            Riyan Afriyanda
Seksi Dekorasi dan
Penataan Ruang                : Suhesty Abas
                                            Harudah
                                            Juwita Ayu
                                            Dewi Ratna Sari
Seksi Stand                       : Fajar Ribut Prasetyo
                                            Ade Hari Nugraha
Seksi Pengumpulan
Dan Seleksi Karya            : Eva Deanur Safitri
                                            Munawaroh
                                            Shina Mulya Cahyana
                                            Tria Wulandari
Seksi Perlengkapan          : Ilhamdy
                                            Indi Arafi
Seksi Keamanan               : M. Fauzi
                                            Rona Noventri
Seksi Konsumen               : Puji Rahayu Ningsih
                                            Yeli Anita Sari
                                            Maharani
ANGGARAN DANA
        Pengeluaran
Perlengkapan (sound system, tratak,
Penggung, kursi, dll)                                       = Rp. 2.100.000
Pergelaran ( kertas, figura, lem,
Lakban, dll)                                                   = Rp. 500.000
ATK (Alat Tulis Kantor)                                 = Rp. 300.000
Dokumentasi (undangan, Spanduk, dll)            = Rp. 500.000
Konsumsi Rp. 5000 x (350 siswa +
30 guru)                                                          = Rp. 1.900.000
Lain-lain                                                          = Rp. 200.000
Jumlah                                                             = Rp. 5.500.000

        Pemasukan
Iuran siswa Rp. 10.000 x 350        = Rp. 3.500.000
Subsidi dari sekolah (BDS)            = Rp. 1.000.000
Sponsor                                         = Rp. 1.000.000
                                                                  = Rp. 5.500.000


       Demikian proposal ini kami ajukan sebagai laporan. Kami mohon saran dan petunjuk dari kepala sekolah agar pelaksanaan kegiatan pameran ini dapat berlangsung lancar dan sukses. Amin.

Singkut, 28 Januari 2018
Mengetahui,
Ketua Panitia                                                                                                              Sekretaris

Dicky Chandra                                                                                                           Dini Harian Putri

Disetujui,
Kepala Sekolah                                                                                                          Guru Seni Budaya

Agus Muslim H, S.Psi.                                                                                                 Siti Rohmaniah, S.Sos.

Kamis, 16 Januari 2020

PAMERAN KARYA SENI RUPA

KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI
1. SENI LUKISAN
"MONA LISA"
LEONARDO DA VINCI
DESKRIPSI:
Nama atau judul lukisan Mona Lisa berasal dari biografi Giorgio Vasari tentang Leonardo da Vinci, yang terbit 31 tahun setelah ia meninggal dunia. Di dalam buku ini disebutkan bahwa wanita dalam lukisan ini adalah Lisa Gherardini.
Mona dalam bahasa Italia adalah singkatan untuk ma donna yang artinya adalah "nyonyaku". Sehingga judul lukisan artinya adalah Nyonya Lisa. Dalam bahasa Italia biasanya judul lukisan ditulis sebagai Monna Lisa.
Lalu La Gioconda adalah bentuk feminin dari Giocondo. Kata giocondo dalam bahasa Italia artinya adalah "riang" dan la gioconda artinya adalah "wanita riang". Berkat senyum Mona Lisa yang misterius ini, frasa ini memiliki makna ganda. Begitu pula terjemahannya dalam bahasa Prancis; La Joconde.
Nama Mona Lisa dan La Gioconda atau La Joconde menjadi judul lukisan ini yang diterima secara luas semenjak abad ke-19. Sebelumnya lukisan ini disebut dengan berbagai nama seperti "Wanita dari Firenze" atau "Seorang wanita bangsawan dengan kerudung tipis". 
2. SENI BATIK
"MOTIF BATIK JLAMPRANG"
PEKALONGAN 
DESKRIPSI:
Motif dasar ceplokan berbentuk lunglungan dengan hiasan bentuk bunga padma dibagian tengahnya sebenarnya merupakan motif warisan budaya Hindu dan Budha. Dulu batik ini digunakan untuk masyarakat Pekalongan sebagai benda sakral yang menjadi bagian dari upacara-upacara Nyadran. Upacara yang bernuansa mistis ini ditujukan kepada Den Ayu Lanjar. Penguasa Laut Utara ini diketahui sangat menyukai motif batik jlamprang. 
 3. SENI KALIGRAFI
    
"KALIGRAFI MOALLA"
HAMID AJAMI
DESKRIPSI:
 belum cukup terkenal, gaya kaligrafi Moalla merupakan gaya yang tidak standar, dan tidak masuk dalam buku panduan kaligrafi yang umum beredar. Meski tidak begitu terkenal, kaligrafi ini masih masuk dalam daftar jenis-jenis kaligrafi dalam wikipedia Arab, tergolong bagian kaligrafi jenis yang berkembang di Iran.
 4. SENI POSTER
"WE CAN DO IT!
J. Howard Miller
DESKRIPSI:
 sebuah poster propaganda masa perang Amerika yang diproduksi oleh J. Howard Miller pada tahun 1943 untuk Westinghouse Electric sebagai sebuah gambar inspirasional untuk meningkatkan semangat buruh.
Poster tersebut jarang terlihat pada Perang Dunia II. Poster tersebut ditemukan kembali pada awal 1980an dan banyak diproduksi ulang dalam berbagai bentuk, yang tak hanya disebut "We Can Do It!", tetapi juga disebut "Rosie the Riveter" yang mengambil nama dari figur ikonik seorang buruh produksi perang wanita perkasa. Gambar "We Can Do It!" digunakan untuk mempromosikan feminisme dan masalah politik lainnya pada permulaan 1980-an. Gambar tersebut dijadikan sampul majalah Smithsonian pada 1994 dan dicantumkan dalam sebuah perangko surat kelas pertama AS pada 1999. Gambar tersebut diikutsertakan dalam bahan-bahan kampanye untuk beberapa politikus Amerika pada 2008, dan dikerjakan ulang oleh seorang artis untuk menyambut wanita pertama yang menjadi Perdana Menteri Australia pada 2010. Poster tersebut merupakan salah satu dari sepuluh gambar yang paling diminta di National Archives and Records Administration.
Setelah penemuan kembali, para pengamat sering berasumsi bahwa gambar tersebut selalu digunakan sebagai panggilan untuk menginspirasikan para buruh wanita untuk ikut upaya perang. Namun, pada masa perang, gambar tersebut hanya digunakan di Westinghouse, hanya disimpan pada Februari 1943, dan tidak untuk merekrut namun untuk mengajak agar wanita bekerja lebih giat. Kaum feminis dan lainnya meningkatkan anggapan tersebut dan menampilkan pesan tersebut dengan mencantumkan gambar tersebut dalam berbagai bentuk yang berbeda, yang meliputi kekuatan diri, promosi kampanye, periklanan, dan parodi.
 5. SENI KARIKATUR
  "Louis Raemaeker"
DESKRIPSI:
Selama Perang Dunia I, tidak ada kartunis yang lebih berpengaruh daripada Louis Raemaekers of Holland. Kartunis ini didakwa "membahayakan netralitas Belanda," kartun nya membuat Jerman untuk menawarkan hadiah 12.000 gulden bagi penangkapannya, hidup atau mati. Sebuah surat kabar Jerman, menyimpulkan begitu Jerman menang perang, maka mereka akan menuntut ganti rugi dari tiap karikatur buatan Raemaekers.


KARYA SENI 3 DIMENSI
 

1. SENI INSTALASI
 "Kekokohan Panji Sekartaji"
 Ponimi
DESKRIPSI:
 Keelokan tarian penuh keanggunan cerita asmara antara Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji direkonstruksi ulang oleh Ponimin dalam karya instalasi menggunakan teknik untaian manik-manik terakota berjudul Kekokohan Panji Sekartaji . Karya seni instalasi karya Ponimin ini menjadi salah satu karya yang tampil di ajang Pameran Seni Rupa Art East Ism. Pameran digelar Jurusan Seni dan Desain, Universitas Negeri Malang (UM), yang bekerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia.

2. SENI ARSITEKTUR
"Menara Eiffel"
Gustave Eiffel
DESKRIPSI:
Menara Eiffel dibangun menggunakan bahan-bahan pilihan dan juga tenaga kerja yang handal. Menara ini dibangun menggunakan besi baja yang dikaitkan, jumlahnya sebanyak 18.038 buah yang saling dikaitkan. Untuk memperkuat konstruksinya, digunakan juga 2.500.00 paku. Dengan semua besi dan baja tersebut, Menara Eiffel jadi memiliki berat 7.300 ton.
Untuk membuat Menara Eiffel bercahaya, digunakan 352 proyektor 1.000 watt. Selain itu, digunakan juga 20.000 bola lampu dan juga 800 lampu disko yang akan membuat menara ini makin bersinar dan terlihat sangat indah. Ternyata bukan cuma itu saja, masih ada 4 laser xenon dengan kekuatan 6.000 watt yang akan membuat menara ini tampak lebih hidup. 

3. SENI PATUNG
"PATUNG JENDRAL SUDIRMAN"
SUNARIO
DESKRIPSI:
Sosok Jenderal Sudirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdiri di tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian.
 Menurut rencana Patung Jenderal Sudirman sedianya akan diresmikan 22 Juni 2003 bertepatan HUT ke-476 Jakarta, namun tidak terealisasi. Peresmian akhirnya dilaksanakan tanggal 16 Agustus 2003. Peresmian sempat diwarnai unjuk rasa sekelompok pemuda. Panglima Besar Kemerdekaan RI yang seharusnya menjadi simbol semangat perjuangan bangsa Indonesia kini telah pudar makna kepahlawanannya. Karena Jenderal Sudirman digambarkan sedang dalam posisi menghormat. Posisi patung dianggap tidak pada tempatnya karena sebagai Panglima Besar, Sudirman tidak selayaknya menghormat kepada sembarang warga yang melintasi jalan, yang justru seharusnya dihormati.
 4. SENI REPLIKA
COCA1127
DESKRIPSI:
salah satu artis yang mengkhususkan diri dalam pembuatan replika jam tangan dengan hanya menggunakan jenis kertas kaku berkualitas yang disebut kertas Kent. Dengan hanya menggunakan pemotong, beberapa lem dan banyak ketekunan, dia telah menciptakan beberapa karya seni paling rinci yang pernah kami atau anda lihat sebelumnya.
 Dengan bahan kertas Kent, ia berhasil membuat tidak hanya tampilan luar dari Omega Speedmaster tapi secara keseluruhan hingga bagian mesin dari jam.
5. SENI DIORAMA
 EDDY PUTERA
DESKRIPSI:
 Dengan menggabungkan seni fotografi dan teknik pembuatan miniatur, Eddie mampu menciptakan adegan yang sangat detail sehingga orang yang melihatnya menganggap karya ini seperti nyata.
Eddie mengaku dalam membuat satu adegan diorama dirinya hanya membutuhkan waktu sekitar 5-6 hari, tentu dengan detail yang tidak diragukan lagi.